Home Nasional Jawa barat Majalengka Keislaman Aswaja Khutbah Opini Sejarah BIOGRAFI MWC NU BANOM LEMBAGA PC NU Pendidikan PONPEST Serba - serbi DOwnload

Kang Aris: Konflik harus diciptakan untuk kemajuan

Kang Aris: Konflik harus diciptakan untuk kemajuan
Kader IPNU IPPNU peserta Latihan Kader Muda pada Sabtu 24 Juni ini dilatih memahami dan memanajemen konflik oleh demisoner Ketua IPNU periode 2011- 2013 Di Pondok Pesantren Raudlatut Tholibin.
Kader IPNU IPPNU peserta Latihan Kader Muda pada Sabtu 24 Juni ini dilatih memahami dan memanajemen konflik oleh demisoner Ketua IPNU periode 2011- 2013 Di Pondok Pesantren Raudlatut Tholibin.

Kader IPNU IPPNU peserta Latihan Kader Muda pada Sabtu 24 Juni ini dilatih memahami dan memanajemen konflik oleh demisoner Ketua IPNU periode 2011- 2013 Di Pondok Pesantren Raudlatut Tholibin Rajagaluh. 

 

Memahami konflik sebagai suatu skill dasar yang harus dimiliki oleh setiap kader. pentingnya memanajemen konflik bisa menjadi salah satu tolak ukur kemajuan organisasi. Karena dengan manajemen konflik akan merubah suatu konflik menjadi sesuatu yang menguntungkan bahkan mempererat hubungan organisasi. 

 

Konflik merupakan suatu bentuk interaksi baik antar individu dengan kelompok, individu dengan individu, atau kelompok dengan kelompok. Jelas kang Aris. Manajemen konflik artinya bagaimana kita melihat dan memahami konflik sehingga bukan hanya solusi yang di dapatkan tapi juga memberikan efek positif yang lebih untuk kedepan. Lanjutnya.

 

Dalam organisasi, khususnya IPNU dan IPPNU dalam mengadakan kegiatan pasti sudah rawan menimbulkan konflik. Namun setelah itu semua ada dua efek kemungkinan yang akan terjadi. Lebih militan atau kalah dan meninggalkan organisasi. "Konflik yang timbul pada akhirnya hany akan memunculkan dua kemungkinan, menguat atau melemah" ujarnya memperingati.

 

Karena konflik mempunyai efek positif maka manajemen konflik memungkinkan kita untuk menghindari bahkan menciptakan konflik itu sendiri. Dengan harapan untuk mendapatkan efek positif dari konflik itu sendiri. Lanjutnya disela memberikan materi.

 

Selain diberikan mengenai teori konflik kang Aris juga mengajak peserta untuk mensimulasikan dengan kelompoknya untuk memanajemen konflik sederhana. Hal ini bertujuan untuk memahami bagaimana efek dan hasil konflik yang di diskusikan.