Home Nasional Jawa barat Majalengka Keislaman Aswaja Khutbah Opini Sejarah BIOGRAFI MWC NU BANOM LEMBAGA PC NU Pendidikan PONPEST Serba - serbi DOwnload

Kemenperin : Material Center Solusi Pemenuhan Kebutuhan Baku IKM

Kemenperin : Material Center Solusi Pemenuhan Kebutuhan Baku IKM
Situs Resmi NU Majalengka Jawa Barat
Situs Resmi NU Majalengka Jawa Barat

Kementerian Perindustrian RI terus berkomitmen dan berkolaborasi dengan banyak pihak untuk mempermudah industri kecil menengah (IKM) mengakses bahan baku yang berkualitas dan dengan harga yang bersaing. Terlebihetersediaan bahan baku dengan harga yang kompetitif menjadi salah satu faktor penting dalam pengembangan sentra industri kecil dan menengah.

 

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka Kemenperin, Reni Yanita menuturkan material center berperan mengoptimalkan penyediaan bahan baku bagi IKM, serta membantu meningkatkan daya saing IKM agar dapat masuk ke rantai pasok industri nasional.  

 

"Ini sekaligus memperluas kesempatan kerja bagi masyarakat di sekitar sentra, ” kata Reni saat 

peluncuran pengembangan Material Center di Kelurahan Cikasarung Kabupaten Majalengka.Menurut dia, Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka menginisiasi terbentuknya material center sebagai pusat untuk pengadaan bahan baku bagi IKM Majalengka dan sekitarnya (Karawang, Cikarang, Bekasi).

 

Sebelumnya, pada 2018, Ditjen IKMA bersama dengan Pemerintah Kabupaten Tegal juga telah mengoperasikan material center yang bertempat di LIK (Lingkungan Industri Kecil) Takaru Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, untuk penyediaan bahan baku logam ntuk IKM komponen otomotif.

 

Melihat perkembangan Material Center di Tegal yang cukup pesat, tahun 2022 Ditjen IKMA turut menggandeng Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Majalengka mengembangakan Material Center di Sentra Industri Kecil dan Menengah (SIKIM) Majalengka. SIKIM Majalengka adalah kawasan Industri khusus IKM yang pembangunannya bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun anggaran 2019.

 

Kolaborasi ini menjadi salah satu implementasi nota kesepahaman yang ditandatangani Menteri Perindustrian dengan Ketua KADIN pada 1 November 2022, terkait Link and Match dalam rangka kemitraan IKM dengan industri besar. 

 

"Tentunya kemitraan tersebut dimulai juga dalam pengadaan bahan baku yang dibutuhkan oleh IKM,” kata Reni.

 

Sementara itu, Material Center IKM Majalengka yang sedang dikembangkan saat ini, terletak di Blok A3 Kawasan SIKIM Majalengka di Jalan Lingkar Utara, Cikasarung, Majalengka, Kabupaten Majalengka ini. SIKIM Majalengka terdiri atas 12 blok unit (A1-A4, B1-B4, C1-C4) dengan luas bangunan kurang lebih 700 meter persegi. SIKIM Majalengka resmi selesai dibangun dan mulai bisa digunakan pada akhir Desember 2021.

 

"Saat ini SIKIM Majalengka sudah hampir terisi penuh oleh mayoritas IKM yang berasal dari Perkumpulan Industri Kecil dan Menengah Komponen Otomotif (PIKKO). Dengan adanya Material Center di SIKIM ini, besar harapan kami bahwa IKM di Majalengka dapat terintegrasi dan semakin mudah berkolaborasi untuk semakin maju bersama-sama," ungkap Reni.

Menurut Reni, pengembangan Material Center di SIKIM Majalengka ini juga selaras dengan kebijakan pemerintah tentang Percepatan Penggunaan Produk dalam Negeri dan substitusi impor.

 

Kebijakan tersebut mendorong industri alat angkutan masuk ke dalam empat sektor industri yang pertumbuhannya paling besar di triwulan III tahun 2022 ini, yaitu sebesar 10,26 persen.Di sisi lain, untuk peningkatan daya saing industri otomotif, Kementerian Perindustrian melalui Ditjen IKMA mengambil langkah dalam penguatan kapasitas kelembagaan. 

 

Hal ini tercermin pada pengembangan Material Center, salah satunya adalah Material Center di lingkungan Sentra Industri Kecil dan Menengah (SIKIM) Majalengka.

 

"Untuk mewujudkan kemudahan dalam mengakses bahan baku berkualitas dengan harga yang kompetitif, dibutuhkan komitmen dan kolaborasi dari seluruh pihak sehingga industri dalam negeri, khususnya IKM dapat menyediakan komponen otomotif yang berkualitas dan berdaya saing,” kata Reni.

 

Sebagai salah satu sektor utama, Kemenperin terus menggenjot pertumbuhan industri otomotif agar dapat memberikan kontribusi yang lebih besar pada perekonomian nasional. Dari sektor kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB), pemerintah optimistis dapat memproduksi hingga 2 juta unit sepeda motor listrik dalam waktu dekat. ***