Home Nasional Jawa barat Majalengka Keislaman Aswaja Khutbah Opini Sejarah BIOGRAFI MWC NU BANOM LEMBAGA PC NU Pendidikan PONPEST Serba - serbi DOwnload

Ratusan Santri At-Tadzkir Gotong Royong Bangun Asrama Puteri

Ratusan Santri At-Tadzkir Gotong Royong Bangun Asrama Puteri
Ratusan santri Pondok Pesantren At-Tadzkir, Desa Pasangrahaan, Kecamatan Maja, Kabupaten Majalengka, ?bergotong royong dalam pembangunan Gedung Asrama Putri ponpes setempat, Selasa (15/02/2021).
Ratusan santri Pondok Pesantren At-Tadzkir, Desa Pasangrahaan, Kecamatan Maja, Kabupaten Majalengka, ?bergotong royong dalam pembangunan Gedung Asrama Putri ponpes setempat, Selasa (15/02/2021).

NU MAJA--Ratusan santri Pondok Pesantren At-Tadzkir, Desa Pasangrahaan, Kecamatan Maja, Kabupaten Majalengka, ‎bergotong royong dalam pembangunan Gedung Asrama Putri ponpes setempat, Selasa (15/02/2021)‎.Pengecoran bangunan ini diikuti para santri dari semua jenjang pendidikan dengan penuh semangat dan antusias.

 

Dari hasil pantauan di lapangan, para santri putra bergotong royong membawa adukan semen secara estafet sampai ke pusat pengecoran.Sedangkan santri ‎putri, bertugas memasak nasi di dapur, menyiapkan makanan bagi para santri putera ketika memasuki waktu istirahat.

 

"Kegiatan gotong royong semacam ini sudah menjadi tradisi santri. Ini juga rutin dilaksanakan di pesantren kami ketika ada pembangunan," ujar Rois Am
Pondok Pesantren At-Tadzkir Ust.Ahmad ‎Sutrisna,S.Pd. ‎

 

Menurut dia, yang membuat santri sangat antusias dalam pengecoran itu, karena langsung ‎diperintah oleh pengasuh pondok pesantren At-Tadzkir KH Didin Misbahudin. Bahkan para santri sebelumnya bekerja dido’akan terlebih dahulu agar semangat, tenaganya kuat dan bangunannya berdiri kokoh sampai kiamat tiba.

 

"Yang paling diyakini para santri selain ta'dziman kepada kiai. Jelas kegiatan gotong royong ini ngalap berkah. Disamping amal jariyah berupa tenaga dari santri. Karena selama bangunan ini digunakan ibadah, amal kebaikannya nanti akan terus mengalir,"paparnya.

 

Ustad Ahmad menambahkan, setiap santri itu harus serba ‎bisa, selain bisa mengaji harus bisa bekerja menjadi tukang bangunan sekali pun."Santri itu selain pandai mengaji kitab kuning, juga harus punya keahlian dalam hal lain. Termasuk kerja fisik,"katanya. ***


Pewarta : Didit Rahadiat
Editor : Redaksi LTN NU Majalengka